Bab 6: Langkah Menuju Masa Depan
Pagi itu di kampung Durian Runtuh , matahari terbit dengan lembut. Embun menetes di daun pisang, ayam berkokok bersahutan, dan udara terasa segar — seperti memberi tanda bahwa babak baru dalam kehidupan Upin dan Ipin benar-benar dimulai. Setelah melewati badai, keduanya kini berdiri lebih kuat dari sebelumnya. Mereka bukan lagi anak-anak yang berlari di bawah sinar matahari sambil tertawa, tetapi pria dewasa yang belajar arti tanggung jawab, cinta, dan pengabdian. Langkah Baru Upin: Sekolah Impian Terwujud Beberapa bulan kemudian, impian yang dulu hanya ada di benak Upin akhirnya terwujud. Sekolah gratis “ Harapan Durian Runtuh ” resmi dibuka. Gedungnya tidak mewah, tapi penuh warna dan keceriaan. Di pintu masuk, terpampang sebuah papan kecil bertuliskan: “Ilmu untuk Semua — Tanpa Batas, Tanpa Biaya.” Anak-anak dari berbagai desa datang dengan semangat. Ada yang datang tanpa sepatu, ada pula yang membawa buku lusuh, tapi mata mereka berbinar. Dan di sanalah Upin berdiri,...